Sebenarnya ada istilah lain untuk
menamakan zaman Praaksara yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka
artinya tulisan, jadi zaman Nirleka zaman tidak adanya tulisan. Batas antara
zaman Praaksara dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini
menimbulkan suatu pengertian bahwa Praaksara adalah zaman sebelum ditemukannya
tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya
zaman Praaksara atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia
tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu
bangsa Mesir + tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga +
tahun 4000 bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah.
Sumber informasi zaman praaksara
Sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui
kehidupan zaman praaksara:
1. Fosil
2. Artefak
Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup
yang telah membatu karena adanya proses kimiawi. Fosil merupakan peninggalan
masa lampau yang sudah tertanam ratusan peninggalan masa lampau yang sudah
tertanam ratusan bahkan ribuan tahun di dalam tanah.
Contoh fosil antara lain fosil
manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).
Gambar fosil manusia
Selain fosil yang menjadi sumber
Praaksara juga terdapat artefak yaitu peninggalan masa lampau berupa alat
kehidupan/hasil budaya yang terbuat dari batu, tulang, kayu dan logam
Gambar artefak dari batu
Pembabakan zaman praaksara
1.
Pembabakan Zaman Praaksara
berdasarkan Geologi
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan Praaksara yang terdiri dari:
a. ARKAEKUM/zaman tertua
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan Praaksara yang terdiri dari:
a. ARKAEKUM/zaman tertua
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada
saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan
ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian
berikutnya.
b.
PALEOZOIKUM/zaman primer atau zaman
hidup tua
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup
yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan
binatang yang tidak bertulang punggung. Untuk lebih mengenal bintang-binatang
tersebut amatilah gambar berikut ini.
c.
MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman
hidup pertengahan
Zaman
ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil
mencapai tingkat yang terbesar sehingga pada zaman ini sering disebut juga
dengan zaman reptil. Amati gambar berikut:
Setelah berakhirnya zaman sekunder
ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui
yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami
kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru
c.
NEOZOIKUM/zaman hidup baru
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
1) Tersier/zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang
terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui
seperti jenis primat, contohnya kera.
2)
Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia
sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua
zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen
Manusia purba di Indonesia
Manusia yang hidup pada zaman
Praaksara sekarang sudah berubah menjadi fosil. Fosil manusia yang ditemukan di
Indonesia dalam perkembangan terdiri dari beberapa jenis. Hal ini diketahui
dari kedatangan para ahli dari Eropa pada abad ke-19, di mana mereka tertarik
untuk mengadakan penelitian tentang fosil manusia di Indonesia. Penyelidikan
fosil manusia selain dilakukan oleh orang-orang eropa, juga dilakukan oleh para
ahli dari Indonesia, yaitu seperti Prof. Dr. Sartono, Prof. Dr. teuku Jacob,
Dr. Otto Sudarmadji dan Prof. Dr. Soejono.
Jenis-jenis Manusia purba di Indonesia:
a. Meganthropus
Seperti yang telah diuraikan pada
materi sebelumnya, Von Koenigswald menemukan tengkorak di Desa Sangiran tahun
1941. Tengkorak yang ditemukan berupa tulang rahang bawah, dan gigi geliginya
yang tampak mempunyai batang yang tegap dan geraham yang besar-besar. Dari
penemuan tersebut, maka oleh Von Koenigswald diberi nama Meganthropus
Palaeojavanicus yang artinya manusia raksasa tertua dari Pulau Jawa. Fosil
tersebut diperkirakan hidupnya antara 20 juta – 15 juta tahun yang lalu, dan
berasal dari lapisan Jetis.
b. Pithecanthropus/Homo Erectus
Dengan kedatangan Eugene Dubouis ke
Pulau jawa tahun 1890 di Trinil, Ngawi ditemukan tulang rahang, kemudian tahun
1891 bagian tengkorak dan tahun 1892 ditemukan tulang paha kiri setelah disusun
hasil penemuan fosil-fosil tersebut oleh Eugene Dubouis diberi nama
Pithecanthropus Eractus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Dan sekarang
fosil tersebut dinamakan sebagai Homo Erectus dari Jawa. Homo Erectus hidupnya
diperkirakan antara 1,5 juta – 500.000 tahun yang lalu dan berasal dari
Pleistocen tengah atau lapisan Trinil
b.
Homo Sapiens
Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara.
1.
Jenis fosil Homo Sapiens yang
ditemukan di Indonesia terdiri dari:Fosil manusia yang ditemukan di daerah
Ngandong lembah Sungai Bengawan Solo tahun 1931 – 1934. Fosil ini setelah
diteliti oleh Von Koenigswald dan Weidenreich diberi nama Homo Sapiend
Soloensis (Homo Soloensis).
2.
Fosil manusia yang ditemukan di
Wajak (Tulung Agung) tahun 1889 oleh Van Reitschotten diteliti oleh Eugene
Dubouis kemudian diberi nama menjadi Homo Sapiens Wajakensis
Perkembangan kehidupan zaman praaksara
Berikut ini Anda akan mengikuti
paparan perkembangan manusia Indonesia yang hidup pada zaman Praaksara.
Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman Praaksara terbagi menjadi 3 periode,
yaitu:
a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi
kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya
berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara
berburu dan mengumpulkan makanan
b. Masa bercocok tanam
Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul
upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu.
Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung
kepada alam.
c. Masa perundagian
Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam.
Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk
mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli
mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi
Peninggalan budaya zaman praaksara
1)
Batu Tua/Palaeolithikum
Merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana.
Merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana.
Contohnya:
kapak genggam
3)
Batu Muda/Neolithikum
Merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu
yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya.
Contohnya:
kapak persegi dan kapak lonjong
Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
Menurut
Von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China
bagian Selatan. Kedatangan nenek moyang dari wilayah Yunnan ke wilayah
nusantara terbagi dalam dua gelombang yakni:
1.
Proto Melayu: tiba di wilayah nusantara kira-kira tahun 2000 SM, mereka membawa
kebudayaan Neolithikum. Arah persebaran proto melayu terbagi dalam 2 cabang
yakni: Bangsa yang membawa peralatan kapak lonjong (ras papua
melanesoid) , datang dari Yunnan melalui Filipina, kemudian
menyebar ke Sulawesi Utara, Maluku, bahkan sampai ke Papua. Cabang yang kedua
adalah Ras Austronesia, membawa kebudayaan kapak persegi,
menyebar melalui Yunnan, Malaya, Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar