Perkembangan
Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
1.
VOC
VOC
merupakan kongsi dagang Belanda yang mempunyai wilayah di Hindia Timur.
Pengurusnya terdiri dari 6 orang yang disebut “Bewindhebbers der VOC”,
ditambah 17 orang pengurus harian yang disebut Heeren XVII. VOC juga
memiliki hak khusus yang diberikan parlemen Belanda:
·
Membuat perjanjian dengan raja-raja setempat
·
Menyatakan perang dan perdamaian
·
Membuat senjata & benteng
·
Mencetak uang
·
Mengangkat & memberhentikan pegawai
·
Mengadili perkara
Pada tahun 1609, Pieter Both
ditugaskan sebagai Gubernur Jendral VOC di Ambon. Misi utamanya adalah untuk
memimpin VOC menghadapi persaingan dengan pedagang Eropa. Ketika Jan Pietersoon
Coen diangkat sebagai gubernur jenderal, pusat kekuasaan dipindahkan ke
Jayakarta. Selain melakukan monopoli, VOC juga menjalankan system pemerintahan
tidak langsung (indirect rule). Tidak berlangsung lama, VOC akhirnya dibubarkan
pada tanggal 31 Desember 1799. dengan factor-faktor berikut:
·
Banyak pegawai VOC korupsi karena gajinya rendah
·
VOC tidak mampu bersaing dengan inggris (EIC) dan
Perancis (FIC)
·
Walaupun rugi, pemegang saham tetap diberi dividen
·
Perang Belanda melawan Inggris
·
Jatuhnya kongsi dagang VOC di India & adanya kebebasan
pelayaran Inggris ke Indonesia
2.
Penjajahan Prancis-Belanda
Di Eropa
sedang dalam suasana Perang Koalisi satu (1792-1797). Belandapun kalah
sehingga membuat rajanya, Willem V, meminta perlindungan dari Inggris. Napoleon
Bonaparte, pemimpin Prancis kemudian menempatkan Louis Napoleon untuk memimpin
Belanda. Louis kemudian mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jendral
Hindia Belanda sejak 1808. Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan
Jawa dari serangan Inggris. Pada masa pemerintahannya, Daendels banyak
mengeluarkan kebijakan kebijakan yang condong kepada kediktatoran. Contohnya,
pembangunan jalan Raya Pos (Groete Postweg) antara Anyer-Panarukan. Pembangunan
jalan raya itu melibatkan banyak tenaga dengan system rodi.
Kekuasaan
sewenang-wenang yang diterapkan Daendels membuatnya ditarik kembali agar citra
Hindia Belanda tidak bertambah buruk. Tetapi penarikan Daendels membua dampak
buruk. Belandapun berhasil dikuasai Inggris. Dengan demikian berakhirlah
penjajahan Prancis-Belanda dengan ditandai oleh Kapitulasi Tuntang.
3.
Penjajahan Iggris
Tahun 1811-1816,
Indonesia berada di bawah kekuasaan Inggris. Thomas Stamford Raffles diangkat
sebagai wakil gubernur di Jawa dan bawahannya. Tujuan utama pemerintahan
Raffles adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu tindakannya yang
popular adalah mencetuskan system sewa tanah (landrent). Hal tersebut tidak
membebani rakyat, namun kondisi di Eropa membuat Thomas Stamford Raffles harus
mengakhiri masa jabatannya di Indonesia. Perang koalisi berakhir dengan
kekalahan Prancis. Negara-negara yang menjadi lawan Prancis mengambil keputusan
bahwa sebagai benteng untuk menghadapi Prancis, Belanda harus kuat. Maka dari
itu, dalam Traktat London tahun 1824, ditetapkan bahwa Indonesia dikembalikan
kepada Belanda.
4.
Belanda
Untuk
menangani berbagai persoalan di Indonesia yang baru saja dikembalikan ke
Inggris, pemerintah belanda mengirimkan sebuah komisi. Komisi tersebut terdiri
dari Cornelis Th.Elout sebagai ketua, dan A.A. Buyskes dan van
der Capellen sebagai anggota. Setelah komisi dibubarkan, van der Capellen
diangkat sebagai gubernur jenderal. Dia melaksanakan pola konservatif, dalam
arti menerapkan kebijakan monopoli seperti VOC:
a. Masa Tanam
Paksa
Ketika van
den Bosch menjabat sebagai gubernur jenderal, pada tahun 1830 dia menciptakan
peraturan baru yang bernama ‘tanam paksa’ / cultuur stelsel. Tujuannya untuk
mendapatkan untung guna menutup deficit keuangan negri Belanda. Kemudian, latar
belakang dilakukannya Tanam paksa adalah:
·
Defisit anggaran belanja negri belanda akibat Perang
kemerdekaan Belgia dan perang diponegoro
·
Keadaan di Jawa yang tidak menguntungkan saat itu
·
Perdagangan dan perusahaan belanda mengalami
kemunduran
Pokok-pokok
ketentuan Tanam paksa:
o Penduduk
wajib menanami 1/5 tanahnya dengan tanaman yang ditentukan pemerintah
o Tanah
tersebut dibebaskan dari pajak
o Tanah
tersebut dikerjakan selama 1/5 tahun
o Risiko penanaman
ada pada pemerintah
o Hasil
tanaman yang diwajibkan harus diangkat sendiri ke pabrik dan mendapat ganti
rugi
o Kelebihan
hasil panen akan diganti oleh pemerintah
o Waktu yang
digunakan untuk menanam tanaman wajib tidak melebihi waktu menanam padi
Penyimpangan
Tanam Paksa:
Ø Tanah yang
ditanami lebih dari 1/5 lahan
Ø Tanah yang
ditanami tanaman wajib masih terkena pajak
Ø Banyak
petugas yang curang, berusaha mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya
Ø Tanah yang
ditanami tanaman wajib cenderung memilih tanah yang subur
Akibat
penyimpangan:
1.
Bagi Bangsa Indonesia
·
Menimbulkan kesengsaraan
·
Pemerintahan Belanda memberikan sanksi kepada petani
yang meninggalkan tanahnya sehingga makin sengsara
2.
Bagi Belanda
·
Memperoleh keuntungan yang sangat besar
·
Timbul penentangan tanam paksa yang dicetuskan oleh
golongan liberal dan golongan etis
b. Politik
Liberal Kolonial
Golongan
liberal berhasil menguasai parlemen sehingga mereka mempunyai peluang untuk
menciptakan undang-undang dasar guna membatasi kekuasaan raja. Pada tahun 1870
keluar undang-undang de Waal:
1.
Undang-undang Gula yang menyebutkan bahwa penanaman
tebu harus dilakukan oleh pengusaha swasta, tidak dengan system tanam paksa
2.
Undang-undang Agraria, isinya menerangkan bahwa
gubernur jenderal dan rakyat dilarang menjual tanah kepada orang asing, tetapi
dapat menyewakannya selama 75 tahun
Ini merupakan awal yang baik
walaupun dalam kenyataannya semuanya untuk kepentingan Pemerintahan Hindia
Belanda.
Sejarah dan Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia
1. Hindu
Agama Hindu pada merupakan sinkretisme (perpaduan)
antara kepercayaan bangsa Dravida, yang merupakan penduduk asli India, dengan
bangsa Arya, yang merupakan bangsa pendatang dari Asia Tengah yang berhasil
menaklukkan bangsa Dravida sekitar tahun 1500 SM. Agama Hindu mempunyai konsep
politheisme yaitu menyembah banyak dewa. Tiga dewa utama dari umat Hindu adalah
dewa Brahma (dewa pencipta), dewa Wisnu (dewa pemelihara) dan dewa Syiwa (dewa
perusak) yang ketiganya biasa disebut Tri Murti. Salah satu pokok dalam ajaran
Hindu adalah konsep reinkarnasi atau dilahirkan kembali sebagai penebusan dosa
karena masih banyaknya dosa dan kesalahan yang dilakukan di kehidupan
sebelumnya. Jadi tujuan dari manusia hidup di dunia adalah moksha atau tidak
dilahirkan kembali dan tinggal di nirwana yang penuh kenikmatan.
Agama Hindu berpedoman pada kitab suci Weda, Brahmana dan Upanisad.
a. Kitab Weda terdiri dari empat himpunan (Samhita).
1. Regweda,
berisi puji-pujian terhadap dewa.
2. Samaweda,berisi
nyanyian-nyanyian suci yang slokanya diambil dari Regweda.
3. Yayurweda,
berisi penjelasan tentang sloka-sloka yang diambil dari Regweda.
4. Atharwaweda,berisi
mantra-mantra yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti (sihir, ilmu
gaib, mengusir penyakit, menghancurkan musuh, mengikat cinta, serta memperoleh
kedudukan dan kekuasaan).
b. Kitab Brahmana adalah kitab suci yang terdiri
keterangan tentang upacara sesaji.
c. Kitab Upanisad adalah kitab suci yang berisi
ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Dalam agama Hindu masyarakat diklasifikasikan menjadi
4 kelas yang mempunyai hak dan peranan yang berbeda-beda, yaitu :
a. Kasta Brahmana, terdiri
atas para pendeta.
b. Kasta Ksatria, terdiri atas
para raja dan bangsawan.
c. Kasta Waisya, terdiri atas
para pedagang dan kaum buruh menengah.
d. Kasta Sudra, terdiri atas
para petani, buruh kecil dan budak.
Hari raya umat Hindu ialah Galungan, Kuningan,
Saraswati, Pagerwesi, Nyepi, dan Siwaratri.
2. Budha
Pada awalnya Budha merupakan salah satu aliran dalam
agama Hindu yang disebut budhisme. Budhisme dimunculkan dan dikembangkan oleh
Sidharta Gautama sebagai protes atas ketidakadilan sistem kasta dalam
masyarakat Hindu, dimana kasta rendahan mengalami ketidakadilan. Sidharta
sebenarnya masuk dalam kasta ksatria karena merupakan putra dari Raja Sudhodana
dari kerajaan Kapilawastu. Tetapi kemudian dia meninggalkan semua kemewahan
istana dan menjadi pertapa setelah dia melihat kehidupan di luar istana yang
sangat memprihatinkan. Dalam pertapaannya dia memperoleh bodhi dan disebut Sang
Budha (yang disinari).
Umat Budha mempunyai kitab suci yang disebut Tripitaka
yang berarti tiga keranjang. Isi dari kitab Tripitaka adalah :
a. Winayapitaka, berisi
tentang peraturan dan hukum yang menentukan cara hidup para pemeluk agama
Budha.
b. Sutrantapitaka,
berisi wejangan sang Budha.
c. Abdidharmapitaka,
berisi keterangan dan penjelasan tentang agama Budha.
Umat Budha meyakini bahwa manusia hidup di dunia
berada dalam kesengsaraan (samsara), oleh karena itu kesengsaraan dapat
dihentikan dengan mengamalkan astavidha (delapan jalan) yaitu : Ajaran yang
benar; Niat yang benar; Perkataan yang benar; Perbuatan yang benar; Penghidupan
(mata pencaharian) yang benar; Usaha (daya upaya) yang benar; Perenungan yang
benar; Samadi (bersemedi) yang benar.
Dalam perjalanannya, ajaran Budha
terpecah menjadi 2 aliran yaitu :
a. Budha Hinayana (kendaraan
kecil)
Aliran ini berpendapat bahwa setiap orang harus berusaha sendiri-sendiri
untuk masuk nirwana tanpa pertolongan orang lain. Hal itu sesuai dengan ajaran
Budha pada awalnya.
b. Budha Mahayana (kendaraan
besar)
Aliran ini berpendapat sebaiknya manusia berusaha bersama-sama dan saling
membantu dalam mencapai nirwana.
Umat Budha merayakan hari raya Triwaisak yaitu
peringatan kelahiran, turunnya Bodhi dan kematian Sang Budha.
B. Proses Masuknya Hindu-Budha
di Indonesia
Proses masuknya kebudayaan Hindu dan Budha berlangsung
sangat panjang. Keterlibatan berbagai pihak sangatlah menentukan perkembangan
kebudayaan ini. Mulai dari pedagang, tokoh agama bahkan hingga orang biasa.
Menurut Van Leur dan Wolters, hubungan dagang
Indonesia dan India lebih dahulu berkembang daripada hubungan dagang yang
dilakukan Indonesia dan Cina. Terlibatnya Indonesia dalam kegiatan perdagangan,
berakibat terjadinya akulturasi kebudayaan, terutama dengan budaya India, yaitu
agama Hindu dan Budha. Dari hubungan perdagangan tersebut, muncul beberapa
teori mengenai proses masuknya budaya Hindu-Budha ke Indonesia.
a. Teori Brahmana
Teori ini mengungkapkan bahwa kebudayaan Hindu dan
Budha menyebar ke Indonesia di bawa kaum brahmana. Kemungkinan teori ini adalah
yang paling benar, hal ini terbukti dengan ditemukannya Yupa Kutai yang
menyebutkan bahwa penyebaran ajaran Hindu dilakukan melalui upacara keagamaan,
dan hal ini hanya dapat dilakukan oleh para brahmana. Pendukung teori ini
adalah J.C. van Leur.
b. Teori Ksatria
Teori ini mengungkapkan bahwa agama Hindu dan Budha
menyebar ke Indonesia karena pengaruh dari para bangsawan. Hal ini dibuktikan
dengan adanya koloni baru yang dibentuk orang India di Indonesia. Di tempat
barunya para bangsawan menyebarkan agama dan budaya Hindu-Budha. Pendukung
teori ini adalah C.C. Berg dan Majumdar.
c. Teori Waisya
Teori ini menyatakan bahwa proses masuknya kebudayaan
Hindu-Budha melalui hubungan dagang antara India dan Indonesia. Para pedagang
dari India banyak yang menetap di Indonesia yang kemudian jalinan hubungan itu
telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha.
Pendukung teori ini diantaranya N. J. Krom dan Purbacaraka.
d. Teori Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang
terjadi di India telah menyebabkan golongan Sudra menjadi orang buangan.
Kemudian mereka meninggalkan India mengikuti kaum Waisya. Dengan jumlah yang
besar diduga golongan Sudralah yang memberi andil besar dalam penyebaran
budaya/agama Hindu ke nusantara.
e. Teori
Arus Balik
Teori ini diungkapkan oleh F.D.K. Bosch, Bosch
meyakini bahwa orang Indonesialah yang paling berperan dalam penyebaran
Hindu-Budha di nusantara. Setelah di awali orang-orang India, penduduk
Indonesia yang ingin tahu lebih dalam tentang ajaran Hindu-Budha langsung
berlayar ke india untuk belajar. Kemudian setelah pulang ke indonesia mereka
menyebarkan apa yang sudah mereka pelajari. Teori berdasar pada ditemukannya
arca Budha di Sempaga, Sulawesi Selatan, yang sangat mirip dengan arca yang
dibuat di Amarawati (India).
C. Pengaruh Unsur Kebudayaan
Hindu-Budha Terhadap Kehidupan Masyarakat Indonesia
1. Bidang agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di nusantara
telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima
sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Budha. Sejak berinteraksi dengan
orang-orang India budaya baru tersebut membawa perubahan pada beragama.
Misalnya, dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat
peribadatan).
2. Bidang
sosial
Dalam bidang ini kebudayaan India mempengaruhi pada
sistem pemerintahan dan kemasyarakatan. Dalam sistem ini kelompok-kelompok
kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah. Kepala suku yang terbaik
dan terkuat berhak menduduki kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir
kerajaan-kerajaan seperti, Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan lain-lain.
3. Bidang
seni
Pengaruh dari kebudayaan Hindu-Budha ini dapat berupa
relief, sastra. Untuk seni relief banyak dijumpai hiasan-hiasan pada dinding
candi yang sesuai dengan unsur India. Di bidang seni sastra, terlihat pada
penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta pada prasasti-prasasti. Adanya
cerita Mahabarata dan Ramayana yang bersumber pada kebudayaan India. Selain itu
adapun kitab-kitab yang dihasilkan oleh para pujangga Indonesia seperti:
Arjunawiwaha (Mpu Kanwa); Sutasoma (Mpu Tantular); Negarakertagama (Mpu
Prapanca).
4. Bidang
bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan
berbahasa Sansekerta. Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini,
bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sansekerta. Kalimat atau
kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa sansekerta,
seperti: Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, dan Parasamya Purnakarya
Nugraha.
5. Bidang
pendidikan
Dalam bidang ini kaum brahmana merupakan kelompok yang
mempunyai pengaruh, karena yang memberikan ilmu dalam masyarakat. I-Tsing
mengungkapkan bahwa di Kerajaan Sriwijaya telah didirikan sekolah setaraf
perguruan tinggi yang menampung biarawan untuk belajar agama Budha.
izin copas ya thx
BalasHapusnice info makasih gan kunjung balik ada penawaran serius bagi anda yang mengalami berbagai penyakit berat
BalasHapusGolden Gamat
lagi buat apa kah
BalasHapus