PROSES
PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Standar Kompetensi : Memahami usaha persiapan
kemerdekaan.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan proses persiapan
kemerdekaan Indonesia.
A. PERLAWANAN
BANGSA INDONESIA PADA MASA JEPANG.
Pemerintahan pada masa pendudukan Jepang diwarnai
dengan penindasan dan ekploitasi yang menimbulkan perlawanan bagi Bangsa
Indonesia. Setiap kegiatan yang memusuhi pihak Jepang baik berupa kegiatan
politik atau pemberontakan selalu ditumpas dengan kejam, karena dianggap
mengganggu konsentrasi perang Jepang melawan Sekutu. Secara umum, perjuangan
Bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dibedakan menjadi tiga yaitu :
Melalui
lembaga resmi
Perlawanan ini bersifat kooperatif yang seolah-olah
mau bekerjasama dengan pemerintahan Jepang. Perlawanan ini memanfaatkan organisasi
yang dibentuk oleh Jepang, antara lain :
a.
PUTERA ( pusat tenaga rakyat ) dipimpin oleh empat
serangkai yaitu :
-
Sukarno
-
Hatta
-
Ki Hajar Dewantara / Suwardi Suryaningrat
-
Mas Masyur.
Organisasi ini bertujuan untuk
mempropagandakan Hakko – i chi – u → dunia dalam satu keluarga Jepang, tetapi
oleh tokoh-tokoh Indonesia dimanfaatkan untuk memusatkan kegiatan dalam upaya
mempersiapkan kemerdekaan. Oleh karena itu organisasi ini kemudian dibubarkan
karena dianggap tidak menguntungkan Jepang.
b. Barisan PELOPOR dipimpin oleh
Sukarno dan dibantu tokoh nasionalis lainnya. Tokoh –tokoh nasionalis
memanfaatkan organisasi ini untuk menanamkan semangat nasionalisme dikalangan
pemuda melalui pidato tokoh nasionalis yang berwawasan semangat cinta tanah
air dan cita-cita Indonesia merdeka.
Mengadakan gerakan bawah tanah.
Perlawanan ini bersifat non kooperasi yang dilakukan
melalui gerakan secara rahasia / sembunyi-sembunyi setelah semua
partai politik dibubarkan oleh Jepang.
Para tokoh perjuangan bawah tanah ini antara lain : Sutan Syahrir, Ahmad Subarjo, Sukarni , Chairul Saleh , Wikana , Amir Syarifudin dan lain-lain .
Para tokoh perjuangan bawah tanah ini antara lain : Sutan Syahrir, Ahmad Subarjo, Sukarni , Chairul Saleh , Wikana , Amir Syarifudin dan lain-lain .
Kegiatan yang dilakukan :
a.
Melakukan hubungan untuk menggelorakan semangat nasionalisme.
b.
Mengadakan persiapan untuk menyambut kemerdekaan
Indonesia.
c.
Memantau perang-perang diluar negeri untuk menentukan
waktu yang tepat mengadakan proklamasi kemerdekaan. Para tokoh ini yang
dikemudian hari mendesak Sukarno – Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Mengadakan perlawanan bersenjata.
a.
Perlawanan rakyat Singaparna
Perlawanan timbul karena Jepang mengharuskan rakyat
melakukan seikeri yang bertentangan dengan ajaran Islam dan tindakan Jepang
yang sewenang-wenang . Oleh karena itu aturan seikeri ditentang oleh para
ulama diantaranya : KH. Zaenal Mustofa
Pertempuran tidak seimbang antara pasukan Jepang melawan pengikut KH. Zaenal Mustofa terjadi tanggal 25 Februari 1944. Ratusan rakyat menjadi korban dan KH. Zaenal Mustofa tertangkap dipenjara di Jakarta , disiksa dan dijatuhi hukuman mati .
Pertempuran tidak seimbang antara pasukan Jepang melawan pengikut KH. Zaenal Mustofa terjadi tanggal 25 Februari 1944. Ratusan rakyat menjadi korban dan KH. Zaenal Mustofa tertangkap dipenjara di Jakarta , disiksa dan dijatuhi hukuman mati .
b. Perlawanan rakyat Aceh
Perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang dipimpin oleh
Tengku Abdul Jalil dari Cot Plieng yang tidak mau tunduk pada peraturan dan
tindakan Jepang yang sewenang-wenang. Pada tanggal 10 November 1942, Jepang
menyerbu Cot Plieng dan menumpas perlawanan rakyat Aceh dengan kejam. Tengku-Abdul
Jalil gugur tertembak saat sedang mengadakan Sholat.
c. Perlawanan prajurit PETA di
Blitar.
Perlawanan tentara PETA dipimpin oleh Syudanco
/ Komandan Peleton Supriyadi tanggal 14 Februari 1945. Penyebabnya adalah
tentara PETA tidak tahan melihat kesengsaraan pekerja romusha. Perlawanan
PETA ini dapat dipatahkan oleh Jepang, para tentara PETA ditangkap dan
dijatuhi hukuman mati. Tokoh Supriyadi sampai saat ini keberadaannya masih
misterius , menurut berita Jepang : Supriyadi ditembak mati oleh Jepang.
B. PERSIAPAN MENUJU INDONESIA MERDEKA
Kedudukan Jepang di perang Pasifik pada tahun
1944 semakin mengalami kesulitan. Kekalahan pertempuran di Laut Karang 7
Mei 1944 semakin membuat Jepang terdesak.
Pada tanggal 17 Juli 1944, Perdana Mentri Tojo diganti Perdana Mentri Koiso. Perdana Mentri Koiso memberi janji kemerdekaan pada Indonesia pada tanggal 7 September 1944 dengan tujuan agar Bangsa Indonesia membantu Jepang dan tidak melawan Jepang.
Untuk membuktikan kesungguhan janji itu maka Jepang mengijinkan bendera merah-putih berkibar disamping bendera Jepang.
Pada tanggal 17 Juli 1944, Perdana Mentri Tojo diganti Perdana Mentri Koiso. Perdana Mentri Koiso memberi janji kemerdekaan pada Indonesia pada tanggal 7 September 1944 dengan tujuan agar Bangsa Indonesia membantu Jepang dan tidak melawan Jepang.
Untuk membuktikan kesungguhan janji itu maka Jepang mengijinkan bendera merah-putih berkibar disamping bendera Jepang.
Pembentukan
BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945, pimpinan militer di Jawa :
Letnan Jenderal Kumakici Harada mengumumkan dibentuk Dokuritsu Junbi
Cosakai / BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia ). BPUPKI diresmikan tanggal 28 Mei 1945 digedung Jalan
Pejambon Jakarta . Susunan keanggotaan BPUPKI adalah :
Ketua : KRT Rajiman Widyodiningrat
Ketua Muda : R.P Suroso, Ichibangase
Anggota : 60 orang Indonesia dan 7 orang Jepang.
Tugas BPUPKI = menyelidiki dan mempersiapkan segala
sesuatu yang berhubungan dengan akan dibentuknya negara Indonesia merdeka.
Sidang
pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei – I Juni 1945.
Sidang ini membahas tentang dasar negara Indonesia.
Dalam sidang ini ada tiga tokoh yang mengajukan konsep dasar negara yaitu :
Sukarno, Moh. Yamin, Prof. Dr Supomo.
Pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, Moh. Yamin
mengajukan konsep dasar negara:
- Peri Kebangsaan
- Peri Kebangsaan
-
Peri Kemanusiaan
-
Peri Ketuhanan
-
Peri Kerakyatan
-
Kesejahteraan Rakyat
Pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945, Prof . Dr
.Supomo mengajukan kosep dasar negara :
-
Persatuan
-
Kekeluargaan
-
Keseimbangan lahir dan batin
-
Musyawarah
-
Keadilan Rakyat
Pada sidang BPUPKI tanggal 1
Juni 1945 , Sukarno mengajukan konsep dasar negara :
-
Kebangsaan Indonesia
-
Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
-
Mufakat atau Demokrasi
-
Kesejahteraan Sosial
-
Ketuhanan yang Maha Esa
Setelah sidang BPUPKI selesai kemudian BPUPKI
memasuki masa reses selama sekitar satu bulan. Sebelum memasuki reses BPUPKI
membentuk Panitia 9 / Panitia kecil 9 yang bertugas, mengolah usul
dan konsep dasar negara . adapun anggota Panitia kecil 9 :
- Sukarno ( ketua )
- Sukarno ( ketua )
-
Moh. Hatta
-
Moh . Yamin
-
Ahmad Subarjo
-
AA. Maramis
-
Abdulkahar Muzakir
-
Wahid Hasyim
-
H. Agus Salim
-
Abikusno Cokrosuyoso
Pada tanggal 22 Juni 1945, Sukarno melaporkan hasil
kerja Panitia Kecil 9 dihadapan BPUPKI. Hasil kerja Panitia Kecil 9 memuat
rancangan azas dan tujuan Indonesia merdeka, sering disebut Jakarta Charter
/Piagam Jakarta yang berisi : Ketuhanan dengan menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia .
Sidang
kedua BPUPKI tanggal 10 – 16 Juli 1945.
Sidang BPUPKI kedua ini membahas tentang Rancangan
Undang-Undang Dasar ( RUUD ) dan pembukaannya. BPUPKI membentuk panitia perancang UUD diketuai oleh
Sukarno. Dalam sidang Panitia Perancang UUD disepakati bahwa isi pembukaan UUD
diambil dari Jakarta Charter dengan beberapa perubahan. Untuk merumuskan Batang
Tubuh UUD Panitia Perancang UUD
membentuk panitia kecil ( panitia hukum dasar ) diketuai Supomo
yang beranggotakan 7 orang. Akhirnya dalam sidang Pleno BPUPKI tanggal 14 Juli
1945, Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang UUD yaitu: Pernyataan
Indonesia merdeka Pembukaan Undang-Undang dasar Batang tubuh Undang- Undang
Dasar. Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan diganti PPKI (
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) / Dokuritsu Junbi Iinkai. Badan ini
yang dikemudian hari meresmikan Undang-Undang Dasar 1945. Pada tanggal 9
Agustus 1945, Sukarno, Hatta, Rajiman Widyodiningrat dipanggil ke Dalat,
Vietnam oleh Marsekal Terauchi. Marsekal terauchi menjelaskan bahwa
pemerintahan Jepang memutuskan untuk memberi kemerdekaan pada Indonesia.
Pelaksanaan akan segera dilakukan setelah persiapan selesai. Untuk mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia, Marsekal Terauchi menyetujui dibentuk PPKI. Pada
tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Tanggal 15
Agustus 1945, ketiga tokoh nasional pulang ke Indonesia dan mereka belum
mengetahui kalau Jepang sudah menyerah pada Sekutu. Dengan menyerahnya Jepang
pada Sekutu maka berakhirlah Perang Pasifik .
Peran BPUPKI dan PPKI dalam proses persiapan
kemerdekaan Indonesia
Peran BPUPKI :
a. Menyusun rancangan UUD
b. Menyusun dasar negara Peran PPKI
c. Mempersiapkan perumusan naskah proklamasi.
d. Mempersiapkan upacara proklamasi 17 Agustus 1945
e. Menyusun kelengkapan negara
f. Membentuk pemerintahan yang berdaulat
mantappp
BalasHapus