Total Tayangan Halaman

Rabu, 20 November 2013

MATERI SEJARAH SMP KELAS VIII

PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Standar Kompetensi : Memahami usaha persiapan kemerdekaan.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan proses persiapan kemerdekaan Indonesia.

A.  PERLAWANAN BANGSA INDONESIA PADA MASA JEPANG.
Pemerintahan pada masa pendudukan Jepang diwarnai dengan penindasan dan ekploitasi yang menimbulkan perlawanan bagi Bangsa Indonesia. Setiap kegiatan yang memusuhi pihak Jepang baik berupa kegiatan politik atau pemberontakan selalu ditumpas dengan kejam, karena dianggap mengganggu konsentrasi perang Jepang melawan Sekutu. Secara umum, perjuangan Bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dibedakan menjadi tiga yaitu :
Melalui lembaga resmi
Perlawanan ini bersifat kooperatif yang seolah-olah mau bekerjasama dengan pemerintahan Jepang. Perlawanan ini memanfaatkan organisasi yang dibentuk oleh Jepang, antara lain :
a.    PUTERA ( pusat tenaga rakyat ) dipimpin oleh empat serangkai yaitu :
-       Sukarno
-       Hatta
-       Ki Hajar  Dewantara / Suwardi Suryaningrat
-       Mas Masyur.
Organisasi ini bertujuan untuk   mempropagandakan Hakko – i chi – u → dunia dalam satu keluarga Jepang, tetapi oleh tokoh-tokoh Indonesia dimanfaatkan untuk memusatkan kegiatan dalam upaya mempersiapkan kemerdekaan. Oleh karena itu organisasi ini kemudian dibubarkan  karena dianggap tidak menguntungkan Jepang.
b. Barisan PELOPOR dipimpin oleh Sukarno dan dibantu tokoh nasionalis lainnya. Tokoh –tokoh nasionalis memanfaatkan organisasi ini untuk menanamkan semangat nasionalisme dikalangan pemuda melalui pidato tokoh nasionalis yang berwawasan semangat cinta tanah air  dan cita-cita Indonesia merdeka.
Mengadakan gerakan bawah tanah.
Perlawanan ini bersifat non kooperasi yang dilakukan melalui gerakan secara  rahasia / sembunyi-sembunyi setelah  semua partai politik dibubarkan oleh Jepang.
Para tokoh perjuangan bawah tanah ini antara lain : Sutan Syahrir, Ahmad Subarjo, Sukarni , Chairul Saleh , Wikana , Amir Syarifudin dan lain-lain .
Kegiatan yang dilakukan :
a.    Melakukan hubungan untuk menggelorakan semangat nasionalisme.
b.    Mengadakan persiapan untuk menyambut kemerdekaan Indonesia.
c.    Memantau perang-perang diluar negeri untuk menentukan waktu yang tepat mengadakan proklamasi kemerdekaan. Para tokoh ini yang dikemudian hari mendesak Sukarno – Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Mengadakan perlawanan bersenjata.
a.    Perlawanan rakyat Singaparna
Perlawanan timbul karena Jepang mengharuskan rakyat melakukan seikeri yang bertentangan dengan ajaran Islam dan tindakan Jepang yang sewenang-wenang . Oleh karena itu aturan seikeri ditentang oleh para ulama diantaranya : KH. Zaenal Mustofa
Pertempuran tidak seimbang antara pasukan Jepang melawan pengikut KH. Zaenal Mustofa terjadi tanggal 25 Februari 1944. Ratusan  rakyat menjadi korban dan KH. Zaenal Mustofa tertangkap dipenjara di Jakarta , disiksa dan dijatuhi hukuman  mati .
b. Perlawanan rakyat Aceh
Perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil dari Cot Plieng yang tidak mau tunduk pada peraturan dan tindakan Jepang yang sewenang-wenang. Pada tanggal 10 November 1942, Jepang menyerbu Cot Plieng dan menumpas perlawanan rakyat Aceh dengan kejam. Tengku-Abdul Jalil gugur tertembak saat sedang mengadakan Sholat.
c. Perlawanan prajurit PETA di Blitar.
Perlawanan tentara  PETA dipimpin oleh Syudanco / Komandan Peleton Supriyadi tanggal 14 Februari 1945. Penyebabnya adalah tentara PETA tidak tahan melihat kesengsaraan pekerja romusha. Perlawanan PETA  ini dapat dipatahkan oleh Jepang, para tentara PETA ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Tokoh Supriyadi sampai saat ini keberadaannya masih misterius , menurut berita Jepang : Supriyadi ditembak mati oleh Jepang.

B. PERSIAPAN MENUJU INDONESIA MERDEKA
Kedudukan Jepang di perang Pasifik pada  tahun 1944 semakin mengalami kesulitan. Kekalahan pertempuran  di Laut Karang 7 Mei 1944 semakin membuat Jepang terdesak.
Pada tanggal  17 Juli 1944, Perdana Mentri Tojo diganti Perdana Mentri Koiso. Perdana Mentri Koiso memberi janji kemerdekaan pada Indonesia pada tanggal 7 September 1944 dengan tujuan agar Bangsa Indonesia membantu Jepang dan tidak melawan Jepang.
Untuk membuktikan kesungguhan janji itu maka Jepang mengijinkan bendera merah-putih berkibar disamping bendera Jepang.
Pembentukan BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945, pimpinan militer di Jawa : Letnan Jenderal Kumakici Harada mengumumkan dibentuk Dokuritsu Junbi Cosakai  / BPUPKI  ( Badan Penyelidik  Usaha-usaha  Persiapan Kemerdekaan Indonesia ). BPUPKI diresmikan tanggal 28 Mei 1945 digedung Jalan Pejambon Jakarta . Susunan keanggotaan BPUPKI adalah :
Ketua : KRT Rajiman Widyodiningrat
Ketua Muda : R.P Suroso, Ichibangase
Anggota : 60 orang Indonesia dan 7 orang Jepang.
Tugas BPUPKI =  menyelidiki dan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan  dengan akan dibentuknya negara Indonesia merdeka.
Sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei – I Juni 1945.
Sidang ini membahas tentang dasar negara Indonesia. Dalam sidang ini ada tiga tokoh yang mengajukan konsep dasar negara yaitu : Sukarno, Moh. Yamin, Prof. Dr Supomo.
Pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, Moh. Yamin mengajukan konsep dasar negara:
-    Peri Kebangsaan
-       Peri Kemanusiaan
-       Peri Ketuhanan
-       Peri Kerakyatan
-       Kesejahteraan Rakyat
Pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945, Prof . Dr .Supomo mengajukan kosep dasar negara :
-       Persatuan
-       Kekeluargaan
-       Keseimbangan lahir dan batin
-       Musyawarah
-       Keadilan Rakyat
Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 , Sukarno mengajukan konsep dasar negara :
-       Kebangsaan Indonesia
-       Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
-       Mufakat atau Demokrasi
-       Kesejahteraan Sosial
-       Ketuhanan yang Maha Esa
Setelah sidang BPUPKI selesai kemudian BPUPKI memasuki masa reses selama sekitar satu bulan. Sebelum memasuki reses BPUPKI membentuk Panitia  9 / Panitia kecil 9  yang bertugas, mengolah usul dan konsep dasar negara . adapun anggota Panitia kecil 9 :
-    Sukarno ( ketua )
-       Moh. Hatta
-       Moh . Yamin
-       Ahmad Subarjo
-       AA. Maramis
-       Abdulkahar Muzakir
-       Wahid Hasyim
-       H. Agus Salim
-       Abikusno Cokrosuyoso
Pada tanggal 22 Juni 1945, Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Kecil 9 dihadapan BPUPKI. Hasil kerja Panitia Kecil 9 memuat rancangan azas dan tujuan Indonesia merdeka, sering disebut Jakarta Charter /Piagam Jakarta yang berisi : Ketuhanan dengan menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia .
Sidang kedua  BPUPKI  tanggal 10 – 16 Juli 1945.
Sidang BPUPKI kedua ini membahas tentang Rancangan Undang-Undang Dasar ( RUUD ) dan pembukaannya. BPUPKI membentuk panitia perancang UUD diketuai oleh Sukarno. Dalam sidang Panitia Perancang UUD disepakati bahwa isi pembukaan UUD diambil dari Jakarta Charter dengan beberapa perubahan. Untuk merumuskan Batang Tubuh  UUD Panitia Perancang UUD membentuk panitia  kecil  ( panitia hukum dasar ) diketuai Supomo yang beranggotakan 7 orang. Akhirnya dalam sidang Pleno BPUPKI tanggal 14 Juli 1945, Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang UUD yaitu: Pernyataan Indonesia merdeka Pembukaan Undang-Undang dasar Batang tubuh Undang- Undang Dasar. Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan diganti PPKI  ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) / Dokuritsu Junbi Iinkai. Badan ini yang dikemudian hari meresmikan Undang-Undang Dasar 1945. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Sukarno, Hatta, Rajiman Widyodiningrat dipanggil ke Dalat, Vietnam oleh Marsekal Terauchi. Marsekal terauchi menjelaskan bahwa pemerintahan Jepang memutuskan untuk memberi kemerdekaan pada Indonesia. Pelaksanaan akan segera dilakukan setelah persiapan selesai. Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, Marsekal Terauchi menyetujui dibentuk  PPKI. Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Tanggal 15 Agustus 1945, ketiga tokoh nasional pulang ke Indonesia dan mereka belum mengetahui kalau Jepang sudah menyerah pada Sekutu. Dengan menyerahnya Jepang pada Sekutu maka berakhirlah Perang Pasifik .
Peran BPUPKI dan PPKI dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia
Peran BPUPKI :
a.    Menyusun rancangan UUD
b.    Menyusun dasar negara Peran PPKI
c.    Mempersiapkan perumusan naskah proklamasi.
d.    Mempersiapkan upacara proklamasi 17 Agustus 1945
e.    Menyusun kelengkapan negara
f.    Membentuk pemerintahan yang berdaulat


1 komentar: